Arah dan Kecepatan Perubahan - ReferensiBisnis.com

14 Mei 2009

Arah dan Kecepatan Perubahan

Tak ada yang abadi di dunia ini; perubahan adalah sebuah keniscayaan. Waktu yang linier menjadi saksi dari perubahan yang mengiringinya. Dalam berbagai aspek kehidupan, perubahan adalah bagian dari proses menuju; baik menuju ke arah yang lebih baik maupun sebaliknya. Menyesallah orang yang seumur hidupnya tak berubah, tak bisa menerima perubahan atau tergilas oleh perubahan.

Dalam konteks pribasi, perubahan seseorang bisa melalui bermacam proses. Apakah terjadi secara evlousioner atau malah revolusioner. Seseorang yang tak bertemu lama, kemudian bertemu lagi di masa kini, terasa tumbuhnya, karena sudah banyak berubah.

Perubahan identik dengan ketidaknyamanan. Kekuatan untuk berpindah dari sisi satu ke sisi lainnya bisa setipis rambut atau setebal beton. Yang jelas, perubahan membutuhkan dua faktor utama, yaitu arah dan kecepatan.

Kombinasi arah dan kecepatan ini akan menghasilkan 4 kuadran perubahan....

1. Arahnya tak tepat, kecepatannya rendah..
Seseorang yang tersesat, ditelan oleh perubahan dan menyerahkan dirinya dikendalikan oleh dunia. Tak punya arah dalam hidupnya. Hidupnya pun berjalan dalam kecepatan yang rendah, tak bisa mengikuti dinamika kehidupan. Dia menaiki tangga kehidupan dengan lambat dan tak tahu bahwa tangga kehidupan itu bersandar pada dinding yang rapuh dan salah. Orang yang berada dalam kuadran ini akan menjadi beban bagi banyak orang, karena hidupnya tak bisa mandiri.

2. Arahnya tidak tepat, kecepatannya tinggi
Seseorang yang hidupnya seolah-olah dan percuma; sepertinya sukses, karena hidupnya dinamis, akan tetapi tak berujung pada arah yang tepat. Ia mengejar sesuatu dengan kecepatan yang tinggi, padahal sesuatu itu bersandar pada dinding yang rapuh. Ibarat menaiki tangga dengan kecepatan tinggi, tak tahu dia kalau tangganya bersandar pada dinding yang salah. Dia mendapat kasih dari Allah, tapi sebenarnya tak mendapat sayang dari-Nya. Orang yang berada dalam kuadran ini akan menarik minat orang untuk mengikuti, namun pada akhirnya kecewa, karena ada kekosongan jiwa.

3. Arahnya tepat, kecepatannya rendah.
Seseorang yang hidupnya terlindung; memahami ujung perjalanannya, akan tetapi tak cukup cepat untuk mencapainya. Ia banyak mengurusi apa yang akan dicapainya, tapi tak memberikan waktu banyak untuk meningkatkan kecepatan dalam mewujudkannya. Seringkali kehilangan kesempatan, karena direbut oleh orang yang berkecepatan tinggi. Dia memiliki keyakinan bahwa tangga kehidupan yang akan dinaikinya bersandar pada dinding yang benar, akan tetapi terlalu lambat untuk menaikinya. Dia mendapat sayang dari Allah tapi tak mendapat sayang dari-Nya. Orang seperti ini memiliki keyakinan tinggi akan tetapi cenderung mementingkan dirinya sendiri dengan keyakinannya tersebut.

4. Arahnya tepat, kecepatannya tinggi
Seseorang yang hidupnya cerah dan mencerahkan; memahami ujung perjalanannya dan sangat cepat untuk mencapainya. Ia adalah orang tahu apa yang harus diraihnya dan tentu saja tak hanya mementingkan dirinya sendiri, karena dalam mindsetnya, sukses dirinya sebagai manusia adalah ketika bisa mengilhami dan menciptakan kesuksesan untuk orang di sekelilingnya. Dia cepat dalam menaiki tangga kesuksesan dan yakin bahwa tangga itu bersandar pada dinding yang benar. Dia mendapat kasih dan sayang dari Allah. Orang seperti ini biasanya menjadi magnet yang akan mempengaruhi orang lain bahkan sampai ke pola pikirnya, tak hanya bisa mengilhami, tapi juga bisa menggerakkan.

Berupayalah untuk selalu berada pada arah yang tepat dan tentu saja setiap detik adalah usaha untuk meningkatkan kecepatan.

HELMY YAHYA HOUSE OF IDEA

Share with your friends

Silahkan tinggalkan komentar terbaik anda dan mohon untuk tidak memasukkan link di dalam form komentar.

Salam.
Admin

Baja Ringan Semarang