kumpulan puisi indonesia
puisi
Puisi Bencana
puisiku
Beranjak tubuhku membumbung tinggi..
Seperti terbang bersama 7 bidadari..
Ku lihat di sekeliling tebing..
Tandus tersengat panas lalu kering..
Awan masih meneteskan air mata..
Bumi tak kuasa membendung amarah..
Gunung-gunung perlahan menjadi murka..
Begitu juga dengan lautan yang sempat terhentak..
TUHAN,, ada apa dengan mereka?
Tak biasanya mereka memarahi kami secara bersamaan?
TUHAN,,apa yang ku saksikan ini?
Tak biasanya ku dengar tangisan seperti ini?
Kawan, coba sejenak kita renungkan..
Kesempatan itu masih membentang terbias..
Kawan, coba lihat redup cahaya kunang-kunang..
ia berduka menyaksikan kita yang selalu senang melihat ke atas...
Ruang Hampa, November 2010
wow... So deep
BalasHapus