Teguh Sukaryo, Seorang Pianist Tanah Air yang telah menciptakan berbagai Harmony -harmony indah dan telah di akui oleh Dunia lewat karya -karya instrument nya, dirinya telah menjadi pianis terbaik yang mengalahkan para pianis dari 26 negara a.l. Jerman, AS, Italia, Prancis, China, dan Jepang.Namun Sayang, sosok Teguh belum begitu akrab terdengar bagi kaum kaum awam di Indonesia,
Sukaryo mendapat pujian dari banyak negara karena menampilkan harmoni, emosi dan teknis sempurna. Sentuhan jarinya pernah membius pendengar di Belanda ketika dipancarluaskan lewat radio dan televisi.
Teguh Sukaryo belajar piano pada sejumlah suhu a.l. Jon Kimura Parker, Peter Takacs, Michael Gurt, dan Carmel Lutton. Dia juga sempat ditangani Byron Janis dan Einar-Steen Nokleberg.
Kemampuan peraih beasiswa Joseph and Ida Kirkland Mullen itu kini ditularkan pada beberapa pianis a.l. Paul Polivnick, Anton Krager, dan Frank Wickes. Selain itu dia aktif mengajar di Rice University Preparatory Program.
Sukaryo lulus dengan predikat BMus untuk Penampilan Piano dari Sekolah Musik Newcastle (NSW) Australia pada 1998. Dari tempat itu dia meraih penghargaan tertinggi untuk penampilannya.
Empat tahun lalu Sukaryo meraih gelar Beethoven Prize di ajang Grieg International Competition for Pianists di Oslo, Norwegia dan berhak atas beasiswa penuh ke sekolah musik top di AS, Oberlin Conservatory.
source : dari berbagai sumber
Berikut ulasan sekilas tentang sosok Teguh Sukaryo.
BIOGRAPHY OF TEGUH SUKARYO, Concert Pianist
(Versi Bahasa Indonesia)
Adalah kecintaan yang sejati terhadap musik, yang dipadukan dengan talenta, hasrat artistic, cita rasa, kejujuran dan kerendahan hati, yang telah membawa Teguh Sukaryo untuk tampil di berbagai negara, termasuk USA, Eropa dan Australia. Misinya adalah untuk menyentuh setiap hati dengan lembut dan rasa kepedulian, seperti yang diimpikannya: “Dunia yang harmonis, berlimpah kedamaian, cinta dan suka cita”. Sembari mengejar misi ini, berbagai media dan kritik turut memberi kesaksian perihal karya Teguh:
“Master pianist. Teguh Sukaryo gave phenomenal recital. He showed fabulous technique and sensibility. Great imagination..with temperament and visible passion.” Airplay Radio en IJssellandTV, Netherlands
“Tremendous personality. Wonderful imagination.” Byron Janis, legendary pianist
"Marvelous,...a gem,..an example of grand. Teguh has the fantasia and technique to reach to the Absolute Top" NoordHollands Dagblad
“Now captivating..now hypnotizing” Kompas, Indonesia
"Climactic craze. Electrifying and full of spirit" Koran Tempo
“An enchanting piano playing which travels through time and space…striking and very memorable” Arts Indonesia
“A Star. World class pianist.” Suara Merdeka
“World top 15” Bali Post
"World Master Pianist, Perfect Presentation of Combined Harmony and Emotion. Anesthetized music lovers. The sound he produced was a reminiscence of beautiful symphony" Kaltim Post
Teguh Sukaryo lulus S1 pada bidang Piano Performance dari Newcastle Conservatorium of Music, Australia. Disana dia mengambil Double Performance Strand dan selalu mendapat nilai tertinggi, yaitu High Distinction. Dikenal memiliki kemampuan artistry tinggi dan teknik yang handal, Teguh menperoleh beasiswa penuh dan berbagai penghargaan untuk melanjutkan seluruh studinya di USA, seperti di sekolah-sekolah terkemuka: Oberlin Conservatory, yang mana dia mendapat gelar Artist Diploma; Rice University/Shepherd School of Music, Master of Music; and Louisiana State University, tempat Teguh sedang menyelesaikan gelar Doktoralnya (DMA, Doctorate of Musical Arts). Tahun 1997, Teguh memperoleh Top Prize di Armidale Open Piano Competition, NSW, Australia; Tahun 2000, Chamber Music Scholarship and award di Sewanee Summer Music Festival, USA; Tahun 2005, “Beethoven Prize” di Grieg International Competition for Pianists, di Oslo.
Teguh Sukaryo belajar dengan pianist kenamaan dan guru besar di Amerika, Eropa dan Australia, antara lain Jon Kimura Parker, Peter Takacs, Michael Gurt, and Carmel Lutton. Teguh juga dilatih oleh pianist legendaris Byron Janis dan Einar Steen-Nokleberg. Selain dibidang piano, Teguh juga menekuni dunia conducting. Guru-gurunya antara lain Prof. Paul Polivnick, Prof. Anton Krager, dan Prof. Frank Wickes.
Bakat dan dedikasi Teguh dalam dunia pendidikan musik juga sangat kuat. Teguh sering memberi workshop dan masterclass di berbagai tempat, baik di dalam maupun luar negeri. Seorang Joseph and Ida Kirkland Mullen Fellow, Teguh telah mengajar di department Prepatory Program di Rice University, Houston, USA. Banyak murid-murid yang terinspirasi dan mendapat nilai tertinggi pada ujian akhir tahun mereka. Diantaranya berhasil lolos audisi masuk di konservatori-konservatori bergengsi di Amerika Serikat.
CD perdana Teguh yang berjudul “Teguh Sukaryo plays Mompou, Brahms, & Mussorgsky” tersedia di took-toko CD, dan mendapat sambutan hangat dari para pencinta music klasik di tanah air. Menyusul segera tahun ini 3 (tiga) CD baru Teguh yang berjudul “Scenes of Childhood”, “Burgmuller Op. 100” dan “Burgmuller op. 109” lengkap dengan partiturnya.
Teguh lahir dan besar di Purwokerto, Jawa Tengah. Dia mencintai Indonesia, baik budaya dan manusianya. Teguh juga sangat mencintai alam, seni, dan kemanusiaan. Dia suka bergaul dengan siapa saja dan dengan semua kalangan. Tahun 2010 Teguh mengadakan Nusantara Tour 2010 diberbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Purwokerto, Kupang, dll dalam rangka penyebaran musik klasik di tanah air tercinta Indonesia. Teguh Sukaryo adalah pencipta dan Artistic Director group Musik Klasik Indonesia di facebook. Group dengan lima ribu anggota yang merupakan group musik klasik yang paling aktif, edukatif dan informatif.
http://www.facebook.com/teguh.sukaryo
Sukaryo mendapat pujian dari banyak negara karena menampilkan harmoni, emosi dan teknis sempurna. Sentuhan jarinya pernah membius pendengar di Belanda ketika dipancarluaskan lewat radio dan televisi.
Teguh Sukaryo belajar piano pada sejumlah suhu a.l. Jon Kimura Parker, Peter Takacs, Michael Gurt, dan Carmel Lutton. Dia juga sempat ditangani Byron Janis dan Einar-Steen Nokleberg.
Kemampuan peraih beasiswa Joseph and Ida Kirkland Mullen itu kini ditularkan pada beberapa pianis a.l. Paul Polivnick, Anton Krager, dan Frank Wickes. Selain itu dia aktif mengajar di Rice University Preparatory Program.
Sukaryo lulus dengan predikat BMus untuk Penampilan Piano dari Sekolah Musik Newcastle (NSW) Australia pada 1998. Dari tempat itu dia meraih penghargaan tertinggi untuk penampilannya.
Empat tahun lalu Sukaryo meraih gelar Beethoven Prize di ajang Grieg International Competition for Pianists di Oslo, Norwegia dan berhak atas beasiswa penuh ke sekolah musik top di AS, Oberlin Conservatory.
source : dari berbagai sumber
Berikut ulasan sekilas tentang sosok Teguh Sukaryo.
BIOGRAPHY OF TEGUH SUKARYO, Concert Pianist
(Versi Bahasa Indonesia)
Adalah kecintaan yang sejati terhadap musik, yang dipadukan dengan talenta, hasrat artistic, cita rasa, kejujuran dan kerendahan hati, yang telah membawa Teguh Sukaryo untuk tampil di berbagai negara, termasuk USA, Eropa dan Australia. Misinya adalah untuk menyentuh setiap hati dengan lembut dan rasa kepedulian, seperti yang diimpikannya: “Dunia yang harmonis, berlimpah kedamaian, cinta dan suka cita”. Sembari mengejar misi ini, berbagai media dan kritik turut memberi kesaksian perihal karya Teguh:
“Master pianist. Teguh Sukaryo gave phenomenal recital. He showed fabulous technique and sensibility. Great imagination..with temperament and visible passion.” Airplay Radio en IJssellandTV, Netherlands
“Tremendous personality. Wonderful imagination.” Byron Janis, legendary pianist
"Marvelous,...a gem,..an example of grand. Teguh has the fantasia and technique to reach to the Absolute Top" NoordHollands Dagblad
“Now captivating..now hypnotizing” Kompas, Indonesia
"Climactic craze. Electrifying and full of spirit" Koran Tempo
“An enchanting piano playing which travels through time and space…striking and very memorable” Arts Indonesia
“A Star. World class pianist.” Suara Merdeka
“World top 15” Bali Post
"World Master Pianist, Perfect Presentation of Combined Harmony and Emotion. Anesthetized music lovers. The sound he produced was a reminiscence of beautiful symphony" Kaltim Post
Teguh Sukaryo lulus S1 pada bidang Piano Performance dari Newcastle Conservatorium of Music, Australia. Disana dia mengambil Double Performance Strand dan selalu mendapat nilai tertinggi, yaitu High Distinction. Dikenal memiliki kemampuan artistry tinggi dan teknik yang handal, Teguh menperoleh beasiswa penuh dan berbagai penghargaan untuk melanjutkan seluruh studinya di USA, seperti di sekolah-sekolah terkemuka: Oberlin Conservatory, yang mana dia mendapat gelar Artist Diploma; Rice University/Shepherd School of Music, Master of Music; and Louisiana State University, tempat Teguh sedang menyelesaikan gelar Doktoralnya (DMA, Doctorate of Musical Arts). Tahun 1997, Teguh memperoleh Top Prize di Armidale Open Piano Competition, NSW, Australia; Tahun 2000, Chamber Music Scholarship and award di Sewanee Summer Music Festival, USA; Tahun 2005, “Beethoven Prize” di Grieg International Competition for Pianists, di Oslo.
Teguh Sukaryo belajar dengan pianist kenamaan dan guru besar di Amerika, Eropa dan Australia, antara lain Jon Kimura Parker, Peter Takacs, Michael Gurt, and Carmel Lutton. Teguh juga dilatih oleh pianist legendaris Byron Janis dan Einar Steen-Nokleberg. Selain dibidang piano, Teguh juga menekuni dunia conducting. Guru-gurunya antara lain Prof. Paul Polivnick, Prof. Anton Krager, dan Prof. Frank Wickes.
Bakat dan dedikasi Teguh dalam dunia pendidikan musik juga sangat kuat. Teguh sering memberi workshop dan masterclass di berbagai tempat, baik di dalam maupun luar negeri. Seorang Joseph and Ida Kirkland Mullen Fellow, Teguh telah mengajar di department Prepatory Program di Rice University, Houston, USA. Banyak murid-murid yang terinspirasi dan mendapat nilai tertinggi pada ujian akhir tahun mereka. Diantaranya berhasil lolos audisi masuk di konservatori-konservatori bergengsi di Amerika Serikat.
CD perdana Teguh yang berjudul “Teguh Sukaryo plays Mompou, Brahms, & Mussorgsky” tersedia di took-toko CD, dan mendapat sambutan hangat dari para pencinta music klasik di tanah air. Menyusul segera tahun ini 3 (tiga) CD baru Teguh yang berjudul “Scenes of Childhood”, “Burgmuller Op. 100” dan “Burgmuller op. 109” lengkap dengan partiturnya.
Teguh lahir dan besar di Purwokerto, Jawa Tengah. Dia mencintai Indonesia, baik budaya dan manusianya. Teguh juga sangat mencintai alam, seni, dan kemanusiaan. Dia suka bergaul dengan siapa saja dan dengan semua kalangan. Tahun 2010 Teguh mengadakan Nusantara Tour 2010 diberbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Purwokerto, Kupang, dll dalam rangka penyebaran musik klasik di tanah air tercinta Indonesia. Teguh Sukaryo adalah pencipta dan Artistic Director group Musik Klasik Indonesia di facebook. Group dengan lima ribu anggota yang merupakan group musik klasik yang paling aktif, edukatif dan informatif.
http://www.facebook.com/teguh.sukaryo
www.thejo.blogspot.com |
Silahkan tinggalkan komentar terbaik anda dan mohon untuk tidak memasukkan link di dalam form komentar.
Salam.
Admin