Kota Siak merupakan Kabupaten yang terletak di sebelah selatan kota Pekanbaru. Pada tahun 1723 M kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan di daerah ini oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah). Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu Siak-Siak yang banyak terdapat di daerah tersebut. Daerah ini sangat menarik untuk dikunjungi karena selain terdapat bangunan bersejarah dan adanya sungai Siak yang merupakan sungai terdalam di Indonesia, kota ini juga sangat tenang dan bersih memberikan kedamaian kepada setiap pengunjungnya.(Wisata Kota Siak, Pekanbaru)
Dari Pekanbaru menuju Siak terdapat tiga jalur perjalanan. Jalur pertama, Pekanbaru-Rumbai-Minas-Perawang-Menyeberang dengan Ferry-Siak. Jalur ini memakan waktu lama karena kendaraan harus mengantri ketika menyebrang. Jalur kedua, dari Pekanbaru menyusuri sungai Siak, namun kondisi jalan di jalur ini masih tanah dan biasanya dilalui oleh kendaraan berat. Jalur ketiga, Pekanbaru-Pangkalan Kerinci-Siak. Lama perjalanan yang akan ditempuh melalui jalur ini sekitar 2-3 jam. Untuk mengunjungi Siak sangat disarankan untuk membawa kendaraan pribadi karena jaraknya yang sangat jauh.
Di pusat kota terdapat bangunan-bangunan pemerintahan yang bergaya istana Siak, jembatan Siak dan mesjid Raya Siak yang megah di tepi jembatan. Jembatan Siak atau Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2007. Jembatan ini memiliki daya tarik tersendiri di kawasan ini. Jembatan memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Kedepannya, di dua menara tersebut akan akan dibangun kafe. Pengunjung dapat menyantap hidangan sambil menikmati keindahan panorama Kota Siak dari ketinggian.
Tidak jauh dari pusat kota, tepatnya di jalan Sultan Syarif Hasyim anda akan menjumpai kompleks istana Siak yang memliki luas 32.000 meter persegi. Di dalam kompleks terdapat bangunan istana seluas 1000 meter persegi yang terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdapat barang-barang peninggalan kerajaan seperti aneka barang pecah-belah dan senjata-senjata kerajaan. Di lantai dua terdapat kamar sultan, kamar tamu dan barang-barang pribadi milik sultan seperti baju kebesaran sultan. Di sisi kanan belakang istana terdapat benteng pengawal istana dan sumur yang sudah berusia ratusan tahun, sedangkan di sisi kiri belakang istana terdapat perahu operasional kerajaan. Di depan istana terdapat taman cantik yang cukup luas dengan dihiasi meriam di sisi kiri dan kanan istana. Pintu gerbang dan pilar istana dihiasi burung elang menyambar. Burung elang menjadi simbol kebesaran, keberanian dan kemegahan kerajaan Siak pada masanya.
Ke arah timur istana terdapat kompleks makam raja-raja Siak. Makam-makam tersebut berada di dalam bagunan anggun yang arsitekturnya seperti mesjid dan ada juga makam yang terletak di halaman. Di sisi kiri makam terdapat mesjid dan di belakang makam terdapat taman kecil yang langsung berbatasan dengan sungai Siak. Khusus untuk pengunjung wanita diwajibkan memakai kerundung dan tidak diperbolehkan masuk ke kompleks jika sedang haid.
Di tepi sungai Siak, masih di daerah sekitar istana, setiap sore hingga malam ramai dikunjungi warga untuk berduduk santai dan bercengkrama sambil menikmati keindahan pemandangan matahari terbenam atau memandangi gemerlap lampu Jembatan Siak. Pengunjung juga dapat menikmati aneka kuliner seperti jagung bakar, es kelapa muda, makanan laut hingga nasi padang. Selain bisa menikmati makanan langsung di rumah makan, pembeli juga dapat menikmati makanan di tepi sungai yang sudah difasilitasi meja dan kursi. Namun uniknya, setiap pedagang hanya melayani pembeli yang duduk persis di depan rumah makannya. Jika Anda ingin makan nasi padang, carilah tempat duduk di tepi sungai yang berhadapan dengan restoran nasi padang. Tempat ini juga difasilitasi hotspot oleh pemerintah setempat. Nampaknya mereka telah memulai untuk mengembangkan sektor pariwisata daerahnya dengan serius. Semoga pemerintah daerah lainnya bisa meniru sehingga pariwisata daerah akan maju.
source : http://aci.detik.com/read/2010/10/02/020515/1453612/1001/wisata-kabupaten-siak
Dari Pekanbaru menuju Siak terdapat tiga jalur perjalanan. Jalur pertama, Pekanbaru-Rumbai-Minas-Perawang-Menyeberang dengan Ferry-Siak. Jalur ini memakan waktu lama karena kendaraan harus mengantri ketika menyebrang. Jalur kedua, dari Pekanbaru menyusuri sungai Siak, namun kondisi jalan di jalur ini masih tanah dan biasanya dilalui oleh kendaraan berat. Jalur ketiga, Pekanbaru-Pangkalan Kerinci-Siak. Lama perjalanan yang akan ditempuh melalui jalur ini sekitar 2-3 jam. Untuk mengunjungi Siak sangat disarankan untuk membawa kendaraan pribadi karena jaraknya yang sangat jauh.
Di pusat kota terdapat bangunan-bangunan pemerintahan yang bergaya istana Siak, jembatan Siak dan mesjid Raya Siak yang megah di tepi jembatan. Jembatan Siak atau Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2007. Jembatan ini memiliki daya tarik tersendiri di kawasan ini. Jembatan memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Kedepannya, di dua menara tersebut akan akan dibangun kafe. Pengunjung dapat menyantap hidangan sambil menikmati keindahan panorama Kota Siak dari ketinggian.
Tidak jauh dari pusat kota, tepatnya di jalan Sultan Syarif Hasyim anda akan menjumpai kompleks istana Siak yang memliki luas 32.000 meter persegi. Di dalam kompleks terdapat bangunan istana seluas 1000 meter persegi yang terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdapat barang-barang peninggalan kerajaan seperti aneka barang pecah-belah dan senjata-senjata kerajaan. Di lantai dua terdapat kamar sultan, kamar tamu dan barang-barang pribadi milik sultan seperti baju kebesaran sultan. Di sisi kanan belakang istana terdapat benteng pengawal istana dan sumur yang sudah berusia ratusan tahun, sedangkan di sisi kiri belakang istana terdapat perahu operasional kerajaan. Di depan istana terdapat taman cantik yang cukup luas dengan dihiasi meriam di sisi kiri dan kanan istana. Pintu gerbang dan pilar istana dihiasi burung elang menyambar. Burung elang menjadi simbol kebesaran, keberanian dan kemegahan kerajaan Siak pada masanya.
Ke arah timur istana terdapat kompleks makam raja-raja Siak. Makam-makam tersebut berada di dalam bagunan anggun yang arsitekturnya seperti mesjid dan ada juga makam yang terletak di halaman. Di sisi kiri makam terdapat mesjid dan di belakang makam terdapat taman kecil yang langsung berbatasan dengan sungai Siak. Khusus untuk pengunjung wanita diwajibkan memakai kerundung dan tidak diperbolehkan masuk ke kompleks jika sedang haid.
Di tepi sungai Siak, masih di daerah sekitar istana, setiap sore hingga malam ramai dikunjungi warga untuk berduduk santai dan bercengkrama sambil menikmati keindahan pemandangan matahari terbenam atau memandangi gemerlap lampu Jembatan Siak. Pengunjung juga dapat menikmati aneka kuliner seperti jagung bakar, es kelapa muda, makanan laut hingga nasi padang. Selain bisa menikmati makanan langsung di rumah makan, pembeli juga dapat menikmati makanan di tepi sungai yang sudah difasilitasi meja dan kursi. Namun uniknya, setiap pedagang hanya melayani pembeli yang duduk persis di depan rumah makannya. Jika Anda ingin makan nasi padang, carilah tempat duduk di tepi sungai yang berhadapan dengan restoran nasi padang. Tempat ini juga difasilitasi hotspot oleh pemerintah setempat. Nampaknya mereka telah memulai untuk mengembangkan sektor pariwisata daerahnya dengan serius. Semoga pemerintah daerah lainnya bisa meniru sehingga pariwisata daerah akan maju.
source : http://aci.detik.com/read/2010/10/02/020515/1453612/1001/wisata-kabupaten-siak
Silahkan tinggalkan komentar terbaik anda dan mohon untuk tidak memasukkan link di dalam form komentar.
Salam.
Admin