Don't Be Sad |
Mengatasi kesedihan
Banyak orang menghubungkan kesedihan dengan kematian seseorang yang sangat dicintai. Tetapi kesedihan dapat muncul ketika seseorang kehilangan pekerjaannya, penyakit yang melemahkan semangat atau perceraian. Kesedihan merupakan emosi yang normal dan alami yang dicirikan oleh naik turunnya perasaan. Suatu hari mungkin anda merasakan bahwa kesedihan selalu membayangi, hanya untuk menemukan bahwa kesedihan yang sama akan kembali muncul di masa-masa yang akan datang.
Kesedihan biasanya terdiri dari lima tingkat : shock, pengingkaran dan marah, kemudian depresi dan akhirnya benar-benar mau menerima kesedihan itu. Pada beberapa orang diperlukan waktu yang lebih lama untuk bisa menerima kesedihan dan menyembuhkannya dibanding orang lain, oleh karena itu kesedihan tidak selayaknya diabaikan. Berikut ini beberapa tips untuk menolong anda mengatasi kesedihan :
1.Jangan sembunyikan emosi-emosi anda atau merasa malu karena bersedih.
2.Berpalinglah pada teman-teman yang mendukung dan anggota-anggota keluarga untuk mencari pertolongan dan pengertian.
3.Atasilah kemarahan karena anda kehilangan sesuatu dengan cara menulisnya di buku harian, atau lakukan olahraga untuk melepaskan perasaan galau anda dengan cara yang konstruksif.
4.Jangan makan berlebihan atau menggunakan alkohol dan obat-obatan dalam mengatasi kesedihan.
5.Pastikan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan terencana dengan baik, istirahat dan olahraga yang cukup untuk mendorong daya tahan terhadap penyakit selama masa-masa kesedihan anda.
6.Hindarilah merayakan acara ulang tahun, berlibur atau peristiwa-peristiwa penting lainya seorang diri.
7.Tundalah keputusan-keputusan atau perubahan-perubahan besar sampai kesedihan anda lewat, karena keputusan yang anda ambil ketika berduka bisa dipastikan tidak akurat.
8.Berharaplah adanya kemunduran sementara. Jalan untuk menyembuhkan diri dari kesedihan seringkali berliku-liku dan penuh tantangan.
9.Jika anda merasa kewalahan dan tidak mampu mengatasi kesedihan, carilah pertolongan profesional. sumber
Nice article, thanks for sharing.
BalasHapussama sama bos :)
BalasHapus